Selebung Madani, Lombok Tengah — Kepala Desa Selebung Madani, Agus Kusumahadi, memberikan tanggapan resmi terkait gangguan yang terjadi pada server web resmi Desa Selebung Madani selama beberapa bulan terakhir. Gangguan ini menyebabkan terhambatnya akses pada Kanal Terpadu Desa Selebung Madani, platform digital desa yang memuat berbagai layanan, informasi, dan pelaporan kegiatan pemerintahan secara daring.
Menurut penjelasan Kepala Desa, gangguan tersebut disebabkan oleh serangan siber yang cukup masif, termasuk aksi scam dan peretasan oleh pihak tidak bertanggung jawab, yang diduga berasal dari jaringan peretas judol.
“Kami menyadari betul bahwa keberadaan web desa merupakan instrumen vital dalam memberikan layanan yang responsif dan efektif kepada masyarakat. Untuk itu, seluruh perangkat desa saat ini tengah bekerja keras menyiapkan alternatif platform yang lebih aman dan mendukung keberlangsungan layanan publik secara berkelanjutan,” ujar Agus Kusumahadi dalam pernyataannya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Desa Selebung Madani atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Proses pemulihan, menurutnya, memerlukan waktu karena melibatkan backup data, pembaruan sistem, dan pemindahan server ke infrastruktur yang lebih aman dan andal.
Dalam beberapa minggu ke depan, warga desa dapat kembali mengakses layanan melalui domain alternatif, yang menggantikan Web Resmi Selebung untuk sementara waktu selama proses pemulihan berlangsung.
Lebih lanjut, Kepala Desa menegaskan kembali pentingnya keberadaan Kanal Terpadu — yang dikenal dengan nama singkat KADU PILDESE (Kanal Terpadu Pelayanan, Informasi, dan Pelaporan Desa) — sebagai bentuk inovasi layanan digital desa. Kanal ini tidak hanya menjadi media penyedia layanan dan informasi pemerintahan desa, tetapi juga menyajikan pelaporan pembangunan secara transparan dan partisipatif.
KADU PILDESE memuat berbagai konten mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan pembangunan desa. Selain itu, kanal ini juga menjadi ruang bagi gagasan-gagasan baru yang mendukung pengembangan zonasi wilayah berbasis potensi, perumusan kebijakan pembangunan dari hulu ke hilir, serta mendokumentasikan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kemandirian pangan dan pendekatan pembangunan berkelanjutan menuju skema Permakultur.
“Transformasi digital desa harus menjawab tantangan zaman. KADU PILDESE bukan hanya kanal informasi, tapi juga cermin transparansi dan ruang berbagi ide tentang masa depan desa,” tutup Agus Kusumahadi.
Edy Sanjaya
08 Agustus 2025 23:13:42
Semoga Allah SWT mencurahkan cinta dan kasih sayangnya kepada pemimpin dan semua perangkat desa selebung. ...