Menyemai Kebersamaan dengan Beras atau Uang dalam kegiatan ROAH SEDEKAH di Dasan Lekong
Di tengah gemuruh modernitas, Dusun Dasan Lekong, Desa Selebung, Lombok Tengah, masih setia merawat benang-benang kebersamaan yang dirajut lewat tradisi turun-temurun. Salah satu benang emas itu adalah Roah Sedekah, sebuah hajatan khas yang bukan sekadar pesta, melainkan cermin nyata semangat keguyuban, persaudaraan, dan keakraban sosial yang mengakar kuat. Inti dari semangat ini terpancar jelas dalam mekanisme pengumpulan dana dan bahan pokoknya: iuran berupa beras atau uang dari seluruh warga atau anggota Banjar.
Roah Sedekah: Lebih dari Sekadar Hajatan
Roah Sedekah adalah hajatan yang diselenggarakan oleh warga, biasanya terkait peristiwa penting dalam siklus hidup seperti khitanan, pernikahan, atau syukuran lainnya. Namun, esensinya jauh melampaui acara itu sendiri. Hajatan ini menjadi wadah kolektif di mana seluruh warga terlibat aktif. Di sinilah tradisi "Bebanjar" (membawa sumbangan) menunjukkan wajahnya yang paling indah.
Mekanisme Iuran: Beras dan Uang sebagai Simbol Solidaritas
Saat salah satu warga Banjar akan menyelenggarakan Roah Sedekah, berita pun menyebar. Maka, bergeraklah semangat kebersamaan itu melalui sistem iuran yang telah mendarah. Setiap kepala keluarga (KK) dalam Banjar di Dasan Lekong memiliki kewajiban moral untuk menyumbang. Sumbangan ini bisa berupa beras atau uang dan tenaga.
Iuran materi dilengkapi dengan iuran tenaga yang tak kalah vital. Warga berbondong-bondong membantu: jamaah-laki (laki-laki) sibuk menyiapkan tempat, memasang tenda, mengatur kursi atau tikar, hingga memasak dalam jumlah besar. jamaah-bini (perempuan) dengan cekatan menyiapkan bahan makanan, memasak, menghidangkan makanan, dan menjaga kerapian. Semua dilakukan dengan sukarela dan penuh keikhlasan.
Menyulam Kain Kebersamaan yang Guyub
Praktik iuran beras atau uang dalam Roah Sedekah di Dasan Lekong bukanlah transaksi ekonomi biasa. Ia adalah benang-benang yang menyulam sehelai kain kebersamaan yang sangat kuat:
1. Mempererat Tali Persaudaraan (Sakina): Saling memberi dan menerima sumbangan menciptakan rasa saling memiliki dan tanggung jawab sosial. Warga merasa terikat satu sama lain, bukan sebagai individu, tetapi sebagai bagian dari keluarga besar Banjar. Beban hajatan yang berat menjadi ringan karena dipikul bersama.
2. Memantapkan Keakraban Sosial (Paseduluran): Proses mengantarkan beras, hingga bekerja bahu-membahu selama persiapan dan pelaksanaan acara, menjadi momen interaksi sosial yang intens. Gosip, tawa, saling menyemangati, dan berbagi cerita mengalir deras, memperkuat ikatan emosional antarwarga.
3. Mewujudkan Semangat Keguyuban: Sistem iuran dan gotong royong ini adalah manifestasi nyata dari kehidupan komunal yang guyub. Kepentingan individu sejenak dikesampingkan untuk kepentingan bersama dan kebahagiaan sesama. Keberhasilan hajatan adalah kebanggaan kolektif.
4. Jaring Pengaman Sosial: Tradisi ini juga berfungsi sebagai sistem dukungan sosial yang alami. Ketika tiba giliran suatu keluarga menyelenggarakan hajatan, mereka tidak perlu menanggung beban finansial dan logistik sendirian. Jaminan bantuan dari Banjar memberikan rasa aman dan mengurangi kecemasan.
5. Pelestarian Nilai dan Identitas: Roah Sedekah dengan mekanisme iurannya menjadi media transmisi nilai-nilai luhur Banjar – gotong royong, hormat menghormati, kedermawanan, dan kebersamaan – kepada generasi muda. Ia adalah penanda identitas kultural warga Dasan Lekong sebagai masyarakat yang komunal.
Tradisi yang Menghidupi Jiwa Komunitas
Roah Sedekah dengan iuran beras atau uang di Dusun Dasan Lekong, Desa Selebung, adalah lebih dari sekadar acara seremonial. Ia adalah jantung yang memompa darah kebersamaan. Setiap butir beras yang disumbangkan, setiap rupiah yang dikumpulkan, dan setiap tetes keringat yang dicurahkan dalam gotong royong, adalah investasi nyata dalam menjaga keutuhan sosial. Tradisi ini mengajarkan bahwa kebahagiaan individu adalah hasil dari kebersamaan, dan tanggung jawab satu keluarga adalah tanggung jawab seluruh Banjar. Di tengah arus zaman, Roah Sedekah tetap tegak sebagai mercusuar keguyuban, persaudaraan, dan keakraban sosial yang terus menyinari kehidupan warga Dasan Lekong, membuktikan bahwa semangat kebersamaan yang tulus mampu mengubah beban hajatan menjadi pesta kebersamaan yang bermakna.
by; Gusde
Edy Sanjaya
08 Agustus 2025 23:13:42
Semoga Allah SWT mencurahkan cinta dan kasih sayangnya kepada pemimpin dan semua perangkat desa selebung. ...